Opini : Covid-19 Menguji Poweritas Industri

oleh -

Penulis : Ibnu Aljauzi Amri | Pemerhati Sosial

Belakangan ini kita gencar mendengarkan berita dan informasi tentang Corona virus. Informasi tersebut biasa kita dengar di media online, cetak, radio dan pertelevisian. Hampir setiap saat berita yang dihadirkan adalah peningkatan kasus pandemi covid 19.

Munculnya wabah ini tentu membuat risau bahkan memunculkan kepanikan yang luar bisa ditengah-tengah masyarakat. Tidak hanya kalangan menengah kebawah bahkan kalangan elite pun turut merasakan dampak yang luar biasa.

Saat ini hampir diseluruh negara terfokus dalam pengentasan wabah covid 19 ini termasuk Indonesia. Tidak heran pandemik ini membuat pemerintah harus memutar otak hingga banyak memunculkan kebijakan.

Dalam beberapa waktu ini kita melihat dan merasakan bersama dampak hebat yang dihadirkan, terutama pada aspek industri dan perekonomian.

Menurut Data yang dilansir oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan Sulawesi Selatan kurang lebih sebanyak 3.636 karyawan dirumahkan bahkan sebagian dari data tersebut ada karyawan yang di PHK dengan hanya mendapatkan sebagian gajinya bahkan yang lebih menyakitkan juga ada yang tidak dibayar sama sekali.

Saat ini Covid 19 seakan menguji poweritas industri dan perekonomian dunia, banyak perusahaan baik besar maupun kecil tutup karena merasa tidak sanggup bertahan dalam kondisi yang ada.

Bisa dibayangkan bersama eksistensi perusahaan yang notabenenya berdiri sudah puluhan tahun, dengan meraup keuntungan yang terbilang besar hanya dalam waktu yang singkat dapat merobohkan industri dan perekonomian global.

Melihat secara sederhana dalam konteks kajian manajemen industri, seharusnya Industri telah memiliki standar operasional kedaruratan yang dibuat jauh-jauh hari sebelum adanya wabah bahkan dibuat seketika industri itu berdiri.

Industrial seakan tidak berdaya menghadapi pandemik ini, karena banyak industri yang orientasinya hanya berfokus pada keuntungan semata namun tidak melihat aspek yang akan muncul dan sifatnya darurat.

Sebagai contoh sederhana, jika kita berpandangan secara kualitas terapan industrial yang baik tentu industri memiliki manajemen resiko serta pengelolaan anggaran yang bersifat tak terduga.

Industrial harus berkaca pada pandemik ini bahwa, kehadiran industri seharusnya membawa banyak dampak bagi kehidupan sekitar.

Industrialisasi harus segera berbenah dari segi manajemen dimana penerapan Standar Operasional Kedaruratan itu sangat penting. Bukan hanya itu, Dunia Industri juga harus memiliki pengelolaan dana tak terduga yang dimana fungsi dana tersebut sebagai bentuk antisipasi jika dikemudian hari terdapat peristiwa tidak terduga seperti sekarang ini.

Jika dunia industri sebelumnya telah menyiapkan standar operasional kedaruratan tentu saja bisa dipastikan tidak ada karyawan yang putus kerja tanpa mendapatkan pesangon, karyawan tetap terpenuhi haknya apalagi karyawan pada satu indusrtial telah banyak memberikan pemasukan bagi dunia industri.

No More Posts Available.

No more pages to load.