Kepala Puslitbang Konflik, Demokrasi, Sosial san Humaniora Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Dr Sakka Pati (SP), menanggapi terkait ramainya perbincangan dirinya akan maju di Pilwalkot Makassar 2020.
Nama Sakka Pati memang belakangan ramai diperbincangkan setelah mendapat respon positif dari generasi millenial Makassar.
Dalam beberapa pekan terakhir, berbagai media memberitakan secara massif hal tersebut. Bahkan, salah satu station TV nasional dan regional Sulsel mengundang khusus perempuan bergelar doktor hukum tersebut untuk wawancara.
Millenials Trust, sebagai salah satu komponen generasi millenial secara terang-terangan memberikan dukungan kepada SP. Sebab ia dianggap sebagai representasi dari generasi millenial.
Menanggapi banyaknya dukungan dan maraknya pemberitaan membuat Istri dari guru besar fakultas hukum Unhas Prof DR Ahmadi Miru MH tersebut, Sakka Pati menyampaikan jika itu dilihatnya sebagai penghargaan.
Perempuan yang sehari-hari banyak membantu percepatan program Pemkot Makassar itu, Sabtu 29 Juni 2019, mengatakan, dirinya merasa banyaknya suport dari masyarakat, terkhusus generasi millenial untuk maju sebagai calon Walikota Makassar, adalah sebuah penghargaan dan apresiasi atas apa yang telah ia lakukan selama ini dengan tim.
“Saya memahami bahwa support masyarakat, kbususnya generasi Milenial yang mendorong saya untuk menjadi calon walikota adalah suatu penghargaan yang besar bagi saya secara personal, dan keluarga serta komunitas,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, dirinya amat memahami bahwa dukungan tersebut hanya sekadar lemparan role model, bahwa masyarakat menginginkan figur baru yang tidak hanya punya latar akademisi dan profesional, tetapi juga memahami program program yg dibutuhkan oleh masyarakat. Juga punya kepedulian yang besar pada gander.
SP menegaskan, dirinya saat ini adalah seorang aparatur sipil negara (ASN). Ia komitmen sebagai abdi negara, dan keluarga besar masih menginginkan dirinya sebagai dosen di Unhas.
“Saya ini ASN. Saya komitmen dengan itu. Lagian suami dan keluarga masih sangat menginginkan saya jadi guru di Unhas. Saya berharap teman-teman yang lain juga bisa bermunculan untuk memberikan warna dan alternatif pilihan bagi masyarkat kota Makassar,” tandas doktor cantik presidium JaDI Sul Sel tersebut. (*)