Uklikinfo.com | Para pejabat menuding adanya bahan peledak yang disimpan di gudang selama enam tahun yang menyebabkan ledakan besar terjadi di Beirut Libanon. Rabu (5/8)
Perdana Menteri Hassan Diab mengatakan adanya 2.750 ton amonium nitrat – bahan untuk pupuk dan peledak disimpan di gudang.
“Saya tidak akan diam sampai kita menemukan orang yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi, sehingga kita dapat meminta pertanggung jawaban dan menerapkan hukuman paling berat,” kata perdana menteri dalam akun Twitter resminya.
“Tidak dapat diterima ada 2.750 amonium nitrat disimpan di gudang selama enam tahun, tanpa adanya langkah pengamanan sehingga membahayakan keselamatan warga.” Masih tulisnya
Disamping itu Rumah Sakit dilaporkan kewalahan dan banyak gedung yang hancur.
Seorang petugas medis mengatakan sebanyak 200 hingga 300 orang telah dilarikan ke unit gawat darurat di sebuah rumah sakit.
“Saya tidak pernah yang seperti ini. Mengerikan,” kata petugas bernama Rouba, dikutip dari kantor berita Reuters. (*)