Pentingnya Penerapan SNI, La Tinro La Tunrung : Pelaku UMKM Harus Naik Kelas

oleh -

PALOPO, | Dalam rangka peningkatan kualitas produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Anggota Komisi VI DPR RI La Tinro La Tunrung dari fraksi Gerindra menggandeng Badan Standarisasi Nasional (BSN), sosialisasi pentingnya penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula hotel Value, Kota Palopo, Sulawesi Selatan dihadiri oleh sejumlah pelaku usaha UMKM yang ada di Kota Palopo, Sabtu (17/09/22).

Dalam kesempatan tersebut, Anggota Komisi VI DPR RI La Tinro La Tunrung menyampaikan bahwa potensi wilayah terkhsusnya di Luwu raya didominasi oleh produk yang mampu bersaing di dunia pasar.

Dimana dari berbagai produk tersebut UMKM di luwu raya Terkhsusnya kota palopo diharapkan dapat merambah berbagai pasar di nasional hingga internasional.

” Kita bisa lihat berbagi produk dari UMKM kita di luwu raya ini terkhsusnya kota palopo sendiri memiliki nilai jual yang spektakuler, dimana melalu kesempatan ini kita bisa belajar bersama cara agar produk kita dapat merambah di pasar di nasional hingga internasional dengan bersertifikat SNI,” Kata La Tinro La Tunrung.

Lebih lanjut dirinya menyampaikan, Pihaknya bersama BSN mengaku siap memberikan pendampingan kepada UMKM dalam peningkatan mutu dan pengurusan SNI.

” Karena masih minimnya para pelaku umkm yang belum mengantongi sertifikat SNI sehingga pemerintah harus segara melakukan berbagai upaya dan tindakan dalam mensejahterakan masyarakat terkhsusnya yang bergelut di dunia umkm. Salah satunya dengan sosialisasi sebagai edukasi untuk para pelaku umkm sendiri,” Harapnya.

Senada dengan hal tersebut, Direktur Standar Nasional Satuan Ukuran Badan Standardisasi Nasional (BSN), Ghufron Said mengatasnamakan sertifikasi SNI ini sangat penting pelaku UMKM, terutama untuk penunjang.

” Dimana produk yang sudah bersertifikat SNI dapat bersaing dengan berbagai produk di pasar global, baik itu ekspor dan impor maupun bisa di pasarkan melalui swalayan yang memiliki harga pasar yang tinggi,” Imbuhnya.

Palaku UMKM perlu bangkit dengan menjaga mutu dan standarisasi.

“Tugas BSN adalah membantu, mendorong dengan potensi daerah masing-masing, yang tertuju pada komitmen UMKM terhadap kesadaran mematuhi SNI, apakah mau naik kelas atau tidak,” Pungkasnya

Kepada pelaku UMKM di Palopo, BSN mengingatkan bahwa manejemen resiko di masa mendatang, memerlukan kualitas produk UMKM yang terjaga baik, salah satunya melalui SNI.

“Hanya yang konsisten menjaga mutu saja yang bisa eksis,” Tutupnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.