Perawatan Suportif Menjadi Alternatif Adherence ODHA

oleh -
Ns. Muh Yusuf Tahir, M.Kes.,M.Kep (Dosen STIKES Panakukang Makassar

Ditulis oleh : Ns. Muh Yusuf Tahir, M.Kes.,M.Kep
Dosen Stikes Panakkukang Makassar
Perawat Praktek Bersama Labbiri Makassar

Kompleksitas kondisi ODHA

Kelangsungan hidup orang dengan HIV/AIDS (ODHA) merupakan sebuah perjuangan yang tiada henti sebagai konsekuensi dari proses pengobatan yang kompleks, banyaknya efek samping yang muncul tanpa disadari berdampak pada gangguan fisik, psikologis, seksual, sosial maupun keuangan selama fase perawatan dan pengobatan. Kondisi inilah dianggap sebagai aspek utama yang menyebabkan penderita merasa tidak terpenuhinya berbagai kebutuhan yang mereka perlukan.

Melalui terapi antiretroviral (ARV), ODHA dapat mengharapkan kualitas hidup yang normal namun disisi lain mereka terus menghadapi beban masalah kesehatan kronis yang tidak proporsional, tantangan pengobatan seumur hidup dan efek samping yang terkait, serta tantangan psikologis termasuk stigma dan diskriminasi. Beberapa penelitian menunjukkan skor Health-related quality of life (HRQoL) yang lebih rendah pada ODHA dibandingkan dengan populasi umum .

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa sebagian besar kebutuhan yang tidak terpenuhi berada pada tahap awal kelangsungan hidup penderita yang memiliki efek merugikan pada kualitas hidupnya. Sehingga dengan memahami dampak dari tidak terpenuhinya kebutuhan ODHA mengharuskan kita untuk memandang komprehensif seluruh rangkaian kelangsungan hidup penderita dan menawarkan intervensi efektif yang tepat salah satunya perawatan suportif yang dikaitkan dengan kelangsungan hidup yang lama dan kualitas hidup yang lebih baik.

Perawatan Suportif Terhadap Adherence ODHA

Perawatan suportif adalah untuk mencegah atau mengobati sedini mungkin gejala suatu penyakit, efek samping yang disebabkan oleh pengobatan suatu penyakit, dan masalah psikologis, sosial, dan spiritual yang berkaitan dengan suatu penyakit atau pengobatannya. Juga disebut perawatan kenyamanan, perawatan paliatif, dan manajemen gejala.

Perawatan suportif adalah istilah umum yang mencakup berbagai layanan, yang disediakan oleh berbagai individu dan organisasi. Layanan ini mencakup bantuan mandiri dan dukungan sebaya, penyediaan informasi dan pendidikan, dukungan dan terapi psikologis, pengendalian nyeri dan gejala, dukungan sosial, rehabilitasi, terapi pelengkap, dukungan spiritual, perawatan paliatif, dan perawatan berkabung.

Perawatan suportif didefinisikan sebagai layanan penting yang memuaskan kebutuhan fisik, psikologis, sosial, informasi dan spiritual pasien di seluruh lintasan penyakit. Perawatan suportif adalah komponen penyangga yang membantu penderita untuk mendapatkan kembali stabilitas emosional, penyesuaian sosial, fungsi kognitif, citra tubuh, perspektif masa depan dan kekuatan fisik. Terlihat adanya bukti yang konsisten bahwa supportive care meningkatkan retensi HIV. Dalam tinjauan berbagai penelitian, disarankan intervensi berbasis dukungan komunitas yang dapat membantu ODHA membangun jaringan sosial, melatih lebih banyak otonomi dan mengurangi hambatan interaksi sosial.

Intervensi suportif multifaset juga diduga tepat untuk pasien yang memulai ART karena pendukung pasien atau pendukung pengobatan secara aktif mengunjungi pasien untuk melibatkan mereka dalam perawatan. Untuk ODHIV on ART maka klub kepatuhan merupakan pendekatan yang tepat untuk mempertahankan retensi dalam perawatan.

Perawatan Suportif terhadap Kualitas Hidup ODHA

Supportive care merupakan perawatan yang diberikan untuk meningkatkan kualitas hidup ODHA dengan mencegah atau mengobati sedini mungkin gejala penyakit dan efek samping yang ditimbulkan oleh pengobatan penyakit tersebut. Perawatan suportif meliputi dukungan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual bagi pasien dan keluarganya. Ada banyak jenis perawatan suportif termasuk manajemen nyeri, dukungan nutrisi, konseling, olahraga, terapi musik, meditasi, dan perawatan paliatif. Perawatan suportif dapat diberikan dengan perawatan lain dari saat diagnosis sampai akhir kehidupan.

Berbagai studi membahas konsep supportive care yang jika dikelompokkan tergolong kedalam intervensi berbasis keluarga dan komunitas serta intervensi psikososial. Terdapat 6 Jenis supportive care yang memberikan efek terhadap kualitas hidup ODHIV meliputi (1) Group Support Psychotherapy (GSP), (2) Peer Support, (3) Run4Love WeChat, (4) Strategi perawatan ALHIV, komunikasi efektif dan penilaian psikososial, (5) Mental care health pathway PASEO dan (6) Kombinasi logoterapi, ACT, dan psikoedukasi keluarga FPE.

Dari 6 jenis tersebut, GSP dinilai paling baik dan peer support cukup baik dalam meningkatkan kualitas hidup ODHIV. Hasil tinjauan ini membantu dalam mengkarakterisasi intervensi supportive care dan efeknya terhadap kualitas hidup ODHIV sehingga dapat dipertimbangkan sebagai intervensi pendamping dalam memberikan perawatan yang komprehensif dan sekiranya perlu pengembangan supportive care di masa depan yang lebih baik berdasarkan pedoman dan rekomendasi praktik saat ini

No More Posts Available.

No more pages to load.