UKLIKINFO.COM – Jelang perayaan imlek banyak yang menyiapkan pernak-pernik dan juga hidangan khas. Diantaranya kue keranjang atau disebut dengan Nian Gao yang merupakan tradisi dan dinikmati bersama keluarga. Baik hiasan, pemilihan warna maupun hidangan saat hari raya Cina ini memiliki arti tersendiri seperti makna kue keranjang dan lampion sesuai kepercayaan di masyarakat.
Mitos Tentang Kue Keranjang
Kue keranjang dikenal juga dengan dodol cina di beberapa daerah di Indonesia. Kue dari beras ketan dan gula ini lebih populer sebagai kudapan khas imlek meskipun bisa dinikmati sepanjang tahun. Dalam dialek Hokkian, disebut Ti Kwe yang berarti kue manis yang disusun tinggi bertingkat.
Penamaan kue keranjang sendiri berkaitan dengan bentuk cetakan kue berbentuk keranjang. Pembuatannya menggunakan bahan tepung ketan, gula merah dan dicampur air. Adonan diaduk hingga kental, dicetak lalu dikukus. Tekstur kue ini kenyal dan lengket dengan bentuknya yang bulat seperti keranjang.
Makna dari kue ini berkaitan pula dengan mitos yang beredar di masyarakat cina. Pada zaman Cina kuno, ada seekor raksasa yang tinggal di gua sebuah gunung. Raksasa ini bernama Nian yang akan keluar ketika lapar seperti di musim dingin saat hewan lain hibernasi. Nian turun ke desa dan membuat takut warga karena terus mencari mangsa.
Setelah bertahun-tahun, seorang warga bernama Gao memiliki inisiatif untuk membuat kue dari ketan dan gula lalu diletakkan di depan pintu untuk Nian. Nian pun memakannya saat mencari mangsa di desa dan kembali ke gua dengan kenyang.
Sedangkan dalam dongeng atau cerita rakyat Tiongkok, kue keranjang merupakan sesajen sembahyang untuk Dewa Dapur. Mulutnya yang lengket membuat Dewa Dapur susah berbicara dan tidak bisa melaporkan hasil catatannya kepada Kaisar Langit.
Inilah Makna Kue Keranjang, Kudapan Saat Imlek
Bersama menyiapkan kue keranjang menjelang tahun baru Imlek kini sudah menjadi tradisi. Makna kue keranjang bagi masyarakat Tionghoa cukup penting untuk membangkitkan semangat di awal tahun baru. Penyajiannya yang disusun bertingkat memiliki makna harapan akan peningkatan setiap tahunnya.
Kue ini merupakan simbol kerukunan. Teksturnya yang lengket merupakan simbol dari persatuan keluarga agar lebih “melekat”. Rasa manis melambangkan keharmonisan keluarga dan hubungan antarumat beragama di daerah tersebut.
Kebiasaan menyantap kue pada tahun baru imlek sebelum menyantap nasi memiliki makna pengharapan agar beruntung sepanjang tahun. Tak heran produsen kue keranjang pun kebanjiran pesanan agar bisa memenuhi keinginan customer merayakan imlek dengan hangat bersama keluarga.
Hidangan khas juga lengkap dengan lampion dan angpao akan membuat perayaan tahun baru semakin berkesan dan terasa lebih lengkap. Berbagai benda khas Imlek ini kini bisa dipesan dengan mudah secara online.
Marketplace seperti Blibli menyediakan berbagai keperluan imlek seperti angpao imlek lucu dan mudah didapatkan. Anda bisa berbelanja dengan mudah melalui smartphone dan tinggal menunggu barang dikirim oleh penjual. Anda bisa menikmati fasilitas gratis ongkir yang disediakan Blibli.
Pelayanan dari customer care Blibli juga merupakan salah satu kelebihan yang dapat memudahkan Anda. Penawaran menarik lainnya bisa Anda dapatkan seperti berbagai diskon dan promo menarik dari pembelian di Blibli. Jadi, proses pembelian pun aman, cepat dan mudah. Ulasan pembeli dapat dilihat pada produk dan deskripsi produk akan membantu Anda mendapatkan informasi tentang produk yang akan dibeli.
Itulah makna kue keranjang dan rekomendasi tempat berbelanja online berbagai pernak-pernik imlek. Jadikan imlek Anda lebih berkesan dengan menyantap kue keranjang bersama keluarga dan hiasan yang menarik dari Blibli! (*/dirman)