PROGRAM MITIGASI BENCANA BANJIR DAN TANAH LONGSOR DI SULAWESI SELATAN PADA PERGANTIAN MUSIM KEMARAU KE MUSIM HUJAN

oleh -

Penulis : Sukma Saini, S.Kep, Ns, M.Kes
Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

OPINI : Pergantian musim dari kemarau ke musim hujan di Di Provinsi Sulawesi Selatan seringkali diiringi oleh potensi bencana alam, terutama banjir dan tanah longsor. Sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di daerah tropis dengan curah hujan tinggi, Di Provinsi Sulawesi Selatan memiliki risiko tinggi terhadap dampak perubahan musim ini. Oleh karena itu, program mitigasi bencana sangat penting untuk mengurangi kerugian dan melindungi masyarakat serta aset vital.

Salah satu komponen kunci dalam program mitigasi bencana adalah sistem peringatan dini. Pemerintah Di Provinsi Sulawesi Selatan harus terus meningkatkan dan memperluas jaringan peringatan dini untuk memonitor kondisi cuaca, curah hujan, dan potensi banjir serta tanah longsor. Teknologi modern, seperti penggunaan sensor, satelit, dan pemodelan cuaca, dapat memberikan informasi real-time yang diperlukan untuk mengidentifikasi ancaman dan memberikan peringatan kepada masyarakat yang berpotensi terkena dampak.

Penguatan infrastruktur pengendalian banjir dan tanah longsor merupakan langkah krusial dalam program mitigasi. Pemeliharaan sungai, pembangunan tanggul, dan konstruksi sarana penyaluran air adalah beberapa aspek yang harus diperhatikan. Selain itu, pemberdayaan masyarakat setempat untuk terlibat dalam pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur juga dapat meningkatkan daya tanggap dan keberlanjutan program ini.

Pada masa pergantian musim, perlu disiapkan rencana evakuasi dan penyelamatan yang efektif untuk mengurangi risiko kehilangan nyawa. Penyediaan tempat penampungan sementara, pelatihan evakuasi, dan koordinasi antarlembaga pemerintah serta relawan dapat meningkatkan respons dalam situasi darurat. Masyarakat juga perlu diberi edukasi tentang tindakan yang harus diambil saat menerima peringatan dini untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya dan cara mengurangi risiko.

Program mitigasi tidak hanya seharusnya fokus pada langkah-langkah pencegahan, tetapi juga harus mencakup strategi penanganan pasca bencana dan pemulihan. Pemulihan ekonomi, rehabilitasi infrastruktur, dukungan psikososial bagi korban, dan evaluasi terhadap respons bencana adalah bagian penting dalam memastikan keberlanjutan masyarakat setelah mengalami bencana. Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan, bersama dengan lembaga non-pemerintah dan masyarakat sipil, harus bekerja sama untuk membangun kembali wilayah yang terkena dampak dengan lebih baik dan tangguh terhadap risiko bencana di masa depan.

No More Posts Available.

No more pages to load.