Penulis : Nirma Yulan, Mahasiswa Semester VI Prodi Ners Tahap Akademik STIKES Kurnia Jaya Persada Palopo dan Kader Akt. VI Persatuan Mahasiswa Kesehatan (PERMAKES) Palopo).
Uklikinfo.com – Melihat rutinitas pembeli dan penjual makanan yang terjadi dibeberapa daerah, khususnya kota Palopo. Nampak di mata kita maraknya penjual makanan dan minuman di setiap lokasi strategis seperti sepanjang jalan Jenderal Sudirman, Seputaran Lapangan Pancasila, Taman Masjid Agung, Warkop dan penjual Gorengan yang tersebar dari Jembatan Miring hingga Sampoddo. Jajanan di area sekolah seperti Siomai, Tahu Goreng, Bakwan, Sosis Goreng, dan lain sebagainya.
Dari seluruh jenis makanan dan minuman tersebut, banyak juga makanan dan minuman panas yang ketika kita membelinya (dibungkus untuk dibawa pulang) masih menggunan wadah plastik.
Namun tahukah Anda bahwa kebiasaan menggunakan kemasan plastik pada makanan dan minuman panas ternyata berdampak buruk bagi kesehatan.
Para peneliti telah menemukan jika bahan kimia yang terkandung dalam produk plastik akan mempengaruhi berbagai macam kondisi medis. Pasalnya, semua jenis plastik dibuat dari minyak bumi dengan campuran berbagai bahan kimia yang bersifat racun. Jika dikonsumsi, kandungan bahan kimiawi tersebut akan masuk pada jaringan tubuh.
Faktor yang menyebabkan mudahnya perpindahan zat kimia tersebut karena lemahnya ikatan struktur plastik, yaitu hasil sisa monomer plastik. Migrasi sisa monomer plastik makin besar jika makanan yang dibungkus mengandung suhu tinggi, seperti kuah bakso, gorengan, makanan berlemak tinggi, ataupun makanan yang mengandung kadar asam tinggi.
Selain itu, perpindahan bahan kimiawi ke dalam makanan juga dipengaruhi oleh lamanya kontak makanan dengan plastik. Jadi, ketika makanan dengan suhu tinggi dibiarkan terlalu lama di dalam plastik, maka kontak sisa monomer plastiknya juga semakin banyak.
Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Environmental Health Perspectives, dijelaskan bahwa bahan kimia yang digunakan dalam plastik, seperti Bisphenol A Diglisidil Eter (BADGE), benar-benar dapat menyebabkan sel-sel induk menjadi sel-sel lemak. Hal ini membuat metabolisme seseorang terprogram ulang sehingga memungkinkan bagi seseorang untuk menyimpan lebih banyak kalori yang menyebabkan risiko obesitas.
Selain itu semua plastik mengandung bahan kimia beracun yang memiliki efek negatif pada kekebalan tubuh dan regulasi hormon yang secara tidak langsung mempengaruhi kesuburan.
Oleh sebab itu, jika Anda menggunakan wadah plastik secara terus menerus dan dalam jangka waktu lama, maka akan menyebabkan perubahan jaringan yang rentan terkena penyakit seperti kanker, kemandulan, kerusakan genetik, kesalahan kromosom, keguguran, dan cacat lahir pada bayi.Dalam buku yang berjudul ‘Bahaya Bahan Plastik’
Dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr. Ir. Yadi Haryadi, MSc mengatakan beberapa cara Menghindari bahaya plastik antara lain:
- Hindari atau minimalkan pemakaian plastik. Misalnya untuk makanan yang dibungkus seperti soto, bakso, dan makanan lain. Gunakanlah rantang aluminium seperti masa dulu. Walaupun kurang praktis tapi demi kesehatan mengapa tidak?
- Perhatikan tanggal kedaluarsa makanan. Jangan dikonsumsi apabila tanggal kedaluwarsa sudah lewat batas. Demikian juga bila ada kejanggalan rasa, aroma, serta penampilan pada makanan ataupun minuman walupun batas kedaluwarsa belum terlewat.
- Bila ingin memanaskan makanan dengan oven microwave, gunakanlah wadah dari gelas yang cukup tahan panas.
- Bila ingin memilih plastik lemas untuk penutup makanan, gunakanlah yang labelnya tertera polietilen.
- Kemasan atau wadah yang digunakan untuk makanan atau minuman dingin sebaiknya jangan dipakai untuk wadah makanan atau minuman yang panas.
- botol plastik yang didesain hanya untuk sekali pakai aman jika dipakai 1-2 kali saja. Kalau ingin memakainya lebih lama, tidak boleh lebih dari seminggu dan harus ditaruh di tempat yang jauh dari sinar matahari. Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak dan zat karsinogen masuk ke air yang kita minum.
Selain berdampak buruk bagi kesehatan, berbagai studi juga telah menjelaskan dampak buruk plastik bagi lingkungan, dan Lain sebagainya sehingga besar harapan penulis agar sekiranya pemerintah membuat regulasi agar pemakaian bahan plastik untuk wadah makanan dan minuman tidak lagi digunakan.
Referensi : berbagai sumber. (N.Yu)
Tulisan ini pernah dimuat di Posmerahputih.com dengan judul “Bahaya Penggunaan Wadah Plastik Pada Makanan Dan Minuman Panas”
Tonton Juga :