Palopo, Uklikinfo.com-Calon Walikota dan Wakil Walikota Palopo Nomor Urut 1, Putri Dakka dan Haidir Basir, tampil dengan sangat prima dalam Debat Terbuka yang digelar di Gedung BRC Kota Palopo pada Selasa, 19 November 2024.
Pasangan calon ini memberikan pukulan telak kepada ketiga rival politiknya melalui penguasaan materi debat yang menunjukkan kedalaman visi-misi mereka untuk pembangunan Kota Palopo.
Dalam debat tersebut, Putri Dakka dan Haidir Basir menunjukkan penguasaan materi yang mencerminkan visi mereka untuk membangun Kota Palopo yang maju, berkelanjutan, dan tetap berakar pada nilai-nilai leluhur, agama, budaya, serta ilmu pengetahuan.
Visi mereka adalah menjadikan Kota Palopo sebagai pusat sentral di Sulawesi, dengan mengedepankan kemajuan teknologi, kesejahteraan masyarakat, serta kekayaan budaya dan potensi wilayah.
“Mari bersama membayangkan masa depan Kota Palopo sebagai sebuah kota yang memadukan kemajuan teknologi, kesejahteraan masyarakat, dan kekayaan budaya. Kami hadir untuk mewujudkan sebuah tatanan peradaban yang maju di Nusantara dengan menyelesaikan seluruh dimensi pembangunan, termasuk dimensi pemerintahan,” ungkap Putri Dakka.
Putri Dakka (PD) dan Haidir Basir (HB) berkomitmen untuk melakukan transformasi digital dalam pemerintahan untuk pelayanan publik yang cepat, transparan, dan modern. Mereka ingin memastikan setiap warga dapat mengakses layanan pemerintahan kapan saja dan di mana saja.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap warga bisa mengakses layanan pemerintahan dari mana saja dan kapan saja. Transformasi digital akan memudahkan serta meningkatkan efektivitas layanan, menjadikan Kota Palopo sebagai kota yang responsif dan kolaboratif di Sulawesi,” ujar Putri Dakka
Pada dimensi kemasyarakatan, pasangan calon ini memperkenalkan program unggulan melalui “Kartu Kebaikan”, yang dirancang khusus untuk memastikan bantuan sosial, layanan kesehatan, pendidikan, dan berbagai manfaat lainnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat yang membutuhkan.
“Kartu Kebaikan adalah bukti komitmen kami untuk memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat. Kami ingin menjangkau semua kalangan dan memastikan bahwa setiap warga mendapatkan perhatian yang layak dari pemerintah,” jelas Putri Dakka.
Putri juga menekankan pentingnya melestarikan kebudayaan lokal, khususnya Kebudayaan Kedatuan Luwu, sebagai identitas generasi Kota Palopo. Ia berkomitmen untuk memajukan kebudayaan lokal agar tetap relevan dan menjadi kekuatan dalam membangun Kota Palopo yang berdaya saing tinggi.
“Ini bukan hanya untuk mengenang sejarah, tetapi untuk menjaga dan memajukan kebudayaan lokal agar selalu relevan di masa kini, menjadikan budaya sebagai kekuatan kita dalam membangun Kota yang berdaya saing namun tetap berkarakter,” kata Putri Dakka.
Dalam dimensi kewilayahan, pasangan ini merancang konsep Sentral Point of Sulawesi sebagai identitas wilayah yang memiliki daya saing tinggi di kawasan Sulawesi. Mereka berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur ekonomi dan pariwisata sehingga Kota Palopo dapat menjadi titik penghubung antar daerah di wilayah sekitarnya dan memacu pertumbuhan ekonomi lokal, regional, dan nasional.
“Untuk mencapai semua ini, Kota Palopo masih dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti praktik korupsi, kolusi, dan budaya nepotisme di pemerintahan yang masih marak. Kami tidak akan memberi ruang bagi sifat-sifat otoriter, kelompok oligarki, dan politik dinasti,” tegas Putri Dakka.
Debat Terbuka ini menjadi kesempatan bagi Putri Dakka dan Haidir Basir untuk menunjukkan keseriusan dan komitmen mereka dalam membangun Kota Palopo yang lebih baik. Kini, mereka mengajak seluruh masyarakat Palopo untuk bersama-sama mewujudkan visi tersebut pada Pilkada 27 November 2024 mendatang.
Calon Walikota dan Wakil Walikota Palopo Nomor Urut 1, Putri Dakka dan Haidir Basir, tampil dengan sangat prima dalam Debat Terbuka yang digelar di Gedung BRC Kota Palopo pada Selasa, 19 November 2024.
Pasangan calon ini memberikan pukulan telak kepada ketiga rival politiknya melalui penguasaan materi debat yang menunjukkan kedalaman visi-misi mereka untuk pembangunan Kota Palopo.
Dalam debat tersebut, Putri Dakka dan Haidir Basir menunjukkan penguasaan materi yang mencerminkan visi mereka untuk membangun Kota Palopo yang maju, berkelanjutan, dan tetap berakar pada nilai-nilai leluhur, agama, budaya, serta ilmu pengetahuan.
Visi mereka adalah menjadikan Kota Palopo sebagai pusat sentral di Sulawesi, dengan mengedepankan kemajuan teknologi, kesejahteraan masyarakat, serta kekayaan budaya dan potensi wilayah.
“Mari bersama membayangkan masa depan Kota Palopo sebagai sebuah kota yang memadukan kemajuan teknologi, kesejahteraan masyarakat, dan kekayaan budaya. Kami hadir untuk mewujudkan sebuah tatanan peradaban yang maju di Nusantara dengan menyelesaikan seluruh dimensi pembangunan, termasuk dimensi pemerintahan,” ungkap Putri Dakka.
Putri Dakka (PD) dan Haidir Basir (HB) berkomitmen untuk melakukan transformasi digital dalam pemerintahan untuk pelayanan publik yang cepat, transparan, dan modern. Mereka ingin memastikan setiap warga dapat mengakses layanan pemerintahan kapan saja dan di mana saja.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap warga bisa mengakses layanan pemerintahan dari mana saja dan kapan saja. Transformasi digital akan memudahkan serta meningkatkan efektivitas layanan, menjadikan Kota Palopo sebagai kota yang responsif dan kolaboratif di Sulawesi,” ujar Putri Dakka
Pada dimensi kemasyarakatan, pasangan calon ini memperkenalkan program unggulan melalui “Kartu Kebaikan”, yang dirancang khusus untuk memastikan bantuan sosial, layanan kesehatan, pendidikan, dan berbagai manfaat lainnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat yang membutuhkan.
“Kartu Kebaikan adalah bukti komitmen kami untuk memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat. Kami ingin menjangkau semua kalangan dan memastikan bahwa setiap warga mendapatkan perhatian yang layak dari pemerintah,” jelas Putri Dakka.
Putri juga menekankan pentingnya melestarikan kebudayaan lokal, khususnya Kebudayaan Kedatuan Luwu, sebagai identitas generasi Kota Palopo. Ia berkomitmen untuk memajukan kebudayaan lokal agar tetap relevan dan menjadi kekuatan dalam membangun Kota Palopo yang berdaya saing tinggi.
“Ini bukan hanya untuk mengenang sejarah, tetapi untuk menjaga dan memajukan kebudayaan lokal agar selalu relevan di masa kini, menjadikan budaya sebagai kekuatan kita dalam membangun Kota yang berdaya saing namun tetap berkarakter,” kata Putri Dakka.
Dalam dimensi kewilayahan, pasangan ini merancang konsep Sentral Point of Sulawesi sebagai identitas wilayah yang memiliki daya saing tinggi di kawasan Sulawesi. Mereka berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur ekonomi dan pariwisata sehingga Kota Palopo dapat menjadi titik penghubung antar daerah di wilayah sekitarnya dan memacu pertumbuhan ekonomi lokal, regional, dan nasional.
“Untuk mencapai semua ini, Kota Palopo masih dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti praktik korupsi, kolusi, dan budaya nepotisme di pemerintahan yang masih marak. Kami tidak akan memberi ruang bagi sifat-sifat otoriter, kelompok oligarki, dan politik dinasti,” tegas Putri Dakka.
Debat Terbuka ini menjadi kesempatan bagi Putri Dakka dan Haidir Basir untuk menunjukkan keseriusan dan komitmen mereka dalam membangun Kota Palopo yang lebih baik. Kini, mereka mengajak seluruh masyarakat Palopo untuk bersama-sama mewujudkan visi tersebut pada Pilkada 27 November 2024 mendatang.