Uklikinfo.com – Sebagai makanan pokok, tak heran jika beras diproduksi sebanyak mungkin dan kemudian disimpan pasca-panen, baik penyimpanan di rumah maupun di gudang penyimpanan pasca-panen. Namun, cara menyimpan beras yang salah atau sembarangan dapat mengakibatkan beras bermasalah dari segi kualitasnya. Sehingga, kualitas beras jadi menurun, bahkan berbahaya dikonsumsi.
Mungkin Anda pernah menemukan kutu atau organisme lainnya yang muncul secara tiba-tiba di balik tumpukan beras yang disimpan di rumah untuk konsumsi harian maupun di gudang untuk penjualan. Bahkan, di beberapa kasus, terkadang beras sampai berbau tidak sedap. Kalau sudah begitu, pahamilah bahwa penyimpanan yang Anda lakukan salah.
Kutu atau organisme lainnya yang muncul pada beras saat penyimpanannya biasanya berasal dari hama/kutu yang memang sudah ada sejak beras masih menjadi tanaman padi. Saat tanaman padi dipanen, telur kutu terbawa dalam beras dan pada proses penyimpanan kutu tersebut menetas dan bersembunyi di dalam butiran beras, sehingga tidak terlalu nampak di permukaan.
Bisa juga, kutu menyelinap masuk ke dalam penyimpanan beras karena gudang yang digunakan untuk penyimpanan produk beras tidak terjaga kebersihannya. Kutu yang tadinya sedikit kemudian bertelur hingga menjadi banyak dan merusak kualitas beras. Inilah mengapa cara penyimpanan beras turut andil dalam menentukan kualitas dan ketahanan beras. Kesalahan dalam cara penyimpanan akan mengakibatkan beras tidak layak konsumsi.
Penyimpanan Beras yang Baik
Sebelum disimpan di rumah menjadi konsumsi rumah tangga, beras terlebih dahulu disimpan di gudang penyimpanan produksi. Tujuan fasilitas ini adalah untuk menyediakan tempat penyimpanan yang aman bagi komoditi yang baru dipanen. Penyimpanan beras pada gudang dianggap langkah paling aman untuk mencegah kerusakan yang mungkin timbul pada hasil panen akibat perubahan suhu dan cuaca, kelembapan udara, hingga kutu dan organisme lainnya, seperti jamur.
Namun, penyimpanan beras di gudang juga harus perlu diperhatikan betul karena bukan berarti gudang bebas dari hama. Beras mungkin akan disimpan di gudang dalam waktu yang cukup lama, berikut cara penyimpanan beras yang baik di gudang pasca-panen:
- Sebelum memasukan hasil panen, sebaiknya gudang disterilisasi terlebih dahulu dengan semprotan anti-hama atau obat kutu beras dan diamkan sejenak hingga baunya hilang. Semprot pada bagian dinding, celah-celah, palet kayu yang digunakan untuk menumpuk beras, hingga ke setiap retakan dinding.
- Gudang sebaiknya berupa bangunan yang tinggi dan memiliki ventilasi yang baik agar sirkulasi udara di ruangan berputar dengan baik.
- Upayakan kadar air gabah 12-13% mengingat semakin tinggi kadar airnya, maka daya simpan akan semakin menurun pula.
- Tidak menaruh beras langsung di lantai gudang, melainkan menggunakan alas, seperti palet kayu, guna menghindari udara lembap dari bawah tanah.
- Beri jarak antara baris tumpukan beras yang satu dengan yang lainnya agar mudah dalam pengambilan, pun pembersihan rutin.
- Lakukan pembersihan gudang secara berkla dengan menyapu lantai, membersihkan atap, dan menyemprotkan disinfektan ke sekitar ruangan gudang.
- Bisa juga lakukan teknik fumigasi dengan bahan kimia atau pun alami sebagai obat kutu beras.
Untuk proses fumigasi sendiri bisa dilakukan dengan menggandeng pihak yang sudah berpengalaman dalam pengaplikasian fumigan. Anda bisa bekerjasama dengan kami untuk memastikan gudang penyimpanan beras aman dan bebas kutu. Proses fumigasi dengan menggunakan Fumilikuid akan memastikan semua kutu beras mati seketika. Bahkan telur dan anakan kutu akan lenyap karena bahan aktif yang terkandung pada Fumilikuid yang efektif membasmi kutu pada berbagai jenis komoditas. (Sudirman Saputra)