Uklikinfo.com, Palopo – Tanggal 21 September setiap tahunnya diperingati sebagai hari bersih-bersih sedunia yang dikenal dengan sebutan World Clean Up Day (WCD). Peringatan bermanfaat ini diperkenalkan melalui suatu gerakan di Estonia yang diberi nama Let’s Do It World.
WCD dirintis bersama oleh orang-orang Asia termasuk Indonesia, Eropa, Amerika, Afrika, dan Oseania. Gerakan ini menghasilkan komitmen dari jaringan-jaringan negara yang tergabung di dalamnya untuk membebaskan planet bumi dari permasalahan sampah.
Tidak mau ketinggalan, WCD juga digelar di Kota Palopo, Sabtu (21/9). Ratusan orang dari berbagai komunitas turun ke titik-titik tertentu yang telah disepakati diantaranya Pasar Tradisional Andi Tadda, Pusat Niaga Palopo (Pasar Sentral), Pelabuhan Tanjung Ringgit, Pantai Labombo dan lain sebagainya.
Harapan Hygene Community
Pengurus Health Young Generation (Hygene) Community, Dominggus yang turut serta pada kegiatan tersebut, mengatakan bahwa di kota Palopo produksi sampah sekitar 75 – 100 ton per hari sehingga perlu adanya regulasi yang mengatur tentang sampah, mulai dari batas maksimal produksi sampah sampai dengan sanksi membuang sampah sembarang tempat, termasuk kegiatan daur ulang dan atau pemanfaatan sampah.
“Kami berharap melalui WCD tahun ini, secara Nasional maupun regional ada komitmen dari Pemerintah untuk membuat dan menjalankan aturan serta memberikan sanksi tegas kepada Produsen yang menjadi pemilik awal sampah-sampah ini, utamanya sampah plastik. Karena mereka gagal menciptakan produk ramah lingkungan dan gagal menekan penggunaan plastik sebagai wadah produk mereka”. Ucap Dom sapaan akrabnya
Peringatan WCD 2019 di Indonesia mengusung tema Cleanup for Peaceful Indonesia. Beberapa hasil yang diharapkan pada peringatan besar ini antara lain partisipasi 13 juta relawan Cleanup secara serentak di 34 provinsi di Indonesia, pemetaan 1.500 titik sampah ilegal di 34 provinsi di Indonesia, minimal 50% dari jumlah sampah yang dikumpulkan bisa dikelola dengan baik melalui bank sampah, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi dan Kota serta perusahaan daur ulang.
Selain itu juga diharapkan adanya aksi-aksi berkelanjutan yang melibatkan 13 isu rekomendasi bebas sampah di seluruh provinsi di tanah air dan penandatanganan petisi Aspirasi Bebas Sampah yang mampu mencapai 100.000 tanda tangan relawan yang akan disampaikan ke presiden RI sebagai komitmen penegakan hukum penanganan sampah di Indonesia.
World Clean Up Day di Indonesia
Aksi WCD memang merupakan event besar yang dilakukan serentak di 157 negara (155 negara tahun 2018). Beberapa negara yang berpartisipasi antara lain Amerika Serikat, Meksiko, Inggris, Rusia, China, Pakistan, dan masih banyak lagi. Indonesia tentu tak ketinggalan berkontribusi dalam event penting ini sebagai bentuk kepedulian terhadap masalah sampah plastik yang menjadi isu internasional.
Penyelenggaraan WCD adalah salah satu pencapaian besar Indonesia dalam mewujudkan penanggulangan masalah sampah. Let’s Do It Indonesia yang didirikan tahun 2014 dan merupakan jaringan Let’s Do It World memperkenalkan WCD di Indonesia yang kemudian merangkul ribuan komunitas untuk bahu-membahu mewujudkan kesuksesan event WCD di Indonesia.
Peringatan WCD 2018 mengantarkan Indonesia menjadi negara pertama yang memimpin aksi clean up terbesar di dunia dengan jumlah relawan yang berpartisipasi sebanyak 7,6 juta orang. Jumlah tersebut menempati peringkat nomor satu, mengalahkan Pakistan dan Amerika Serikat yang masing-masing diurutan kedua dan ketiga.
Para relawan yang berasal dari sekitar 1.000 komunitas dan tersebar di 34 provinsi tersebut berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 14.876.803 (14,8 juta) kg.