Perubahan cuaca memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap keadaan bumi. Bukan hanya pada manusianya, melainakn juga seluruh makhluk hidup, termasuk tanaman tembakau. Serangan hama adalah salah satu dampak dari perubahan cuaca. Akibat adanya serangan hama, produktivitas dan mutu tembakau juga bisa menurun drastis. Oleh karena itulah, para petani diminta untuk selalu waspada agar tanaman bisa selamat dari serangan hama.
Hama pada tanaman tembakau bukan hanya menyerang tanaman pada saat pertanaman saja. Ketahuilah, sejak awal pembibitan, pertanaman, hingga penyimpanannya di gudang, tanaman tembakau sangat mungkin terkena serangan hama. Seluruh bagian tanaman juga dapat terkena serangan hama, mulai dari akar, batang, daun, bunga, hingga buahnya.
Ada berbagai macam jenis hama tembakau yang kerap menyerang. Misalnya, beberapa jenis hama yang kerap menyerang saat proses pembibitan, seperti semut api, orong-orong, ulat, siput, dan sebagainya. Hama pada saat pertanaman, seperti ulat pupus, kutu, dan banyak lainnya. Sementara, pada saat di gudang penyimpanan, tembakau biasanya diserang hama, seperti kumbang.
Selain segelintir jenis hama penyerang tanaman tembakau yang telah disebutkan di atas, masih banyak lagi hama tanaman tembakau lainnya yang jenisnya berbeda-beda. Biasanya, berbeda jenis, berbeda pula cara pengendaliannya. Berikut ini kami akan memberikan informasi terkait beberapa di antara jenis hama pada tanaman tembakau yang umum menyerang berikut cara pengendalian yang aman dan efektif.
Jenis Hama Tanaman Tembakau dan Cara Mengendalikannya
Semut Api – Semut api merupakan jenis hama yang tinggal di dalam lorong-lorong tanah, pematang sawah, hingga di parit-parit dekat persemaian. Tubuhnya berwarna cokelat kemerahan dan terkenal dengan gigitannya yang sangat menyakitkan. Semut ini memakan memakan benit tembakau yang sedang disemai. Namun, benih yang dikecambahkan akan mengurangi kerusakan, karena semut api tidak memakan atau menyerang bibit muda. Uniknya, semut api juga pemakan hama ulat.
Siput – Ada dua jenis siput yang terkenal merusak tanaman, yaitu Filicaulis bleekeri dan Parmarion pupillaris. Jenis hama yang kerap menyerang tanaman tembakau adalah jenis siput yang kedua. Pembasmiannya bisa dilakukan dengan menyemprotkan cairan kopi di sekitar tanaman atau dengan cairan bawang putih. Semprotkan pada siput atau pun sekitar tanaman.
Anjing Tanah/Orong-orong – Anjing tanah atau biasa juga disebut orong-orong merupakan hama tanaman yang cukup memusingkan. Sebab, ia bisa banyak bertelur dan telurnya diletakkan di lubang tanah yang paling dalam. Nimfa muda nantinya akan hidup dengan induknya hingga pergantian kulit kedua. Nimfa muda inilah yang kerap merusak tanaman tembakau saat pembibitan, memakan akar hingga batang tanaman tembakau. Pembasmiannya bisa dilakukan dengan cara menggenangkan air pada lahan petakan sawah.
Cara ini dapat memusnahkan telur dan nimfa anjing tanah. Selain itu, bisa juga dengan menggunakan teknik jebakan cahaya. Selubungi lampu yang akan memikat serangga malam dengan kawat listrik, jika kawat tersentuh, maka akan membunuh serangga atau bisa juga gunakan perangkat insektisida.
Ulat Grayak – Hama ini sangat umum ditemukan pada tanaman tembakau. Larva instarnya biasa memakan bawah permukaan daun secara berkelompok dan hanya akan menyisakan lapisan epidermisnya saja. Sehingga, daun tembakau akan terlihat transparan. Sedangkan, pada instar yang lebih lanjut, ulat akan memakan seluruh bagian daun hingga daun berlubang-lubang. Bahkan, serangan yang parah dapat menghabiskan seluruh daun hingga menyisakan batang saja. Hama ini bisa dikendalikan dengan membuat larutan peptisida alami dari ekstrak kipait dicampurkan dengan laos dan serai wangi.
Ulat pupus – Sesuai dengan namanya, jenis hama yang satu ini biasa memakan pupus atau daun-daun tembakau yang masih muda. Bekas serangannya membentuk lubang-lubang yang mulanya terlihat kecil dan akan terlihat jelas seiring dengan pertumbuhan daun. Serangga yang satu ini bukan hanya menyerang daun, tetapi juga buah. Hama ini juga bisa dikendalikan dengan membuat larutan pestisida alami untuk mengendalikan jenis hama ulat grayak.
Ulat Tanah – Hama ulat tanah juga cukup sering menyerang tanaman tembakau. Larva instar awal akan menyebabkan daun-daun pada saat pembibitan berlubang. Instar yang agak dewasa menyerang tanaman tembakau dengan cara memotong pangkal batang tanaman tembakau hingga menyebabkan tanaman rebah, bahkan tak jarang mati. Serangan biasanya dilakukan pada malam hari, sedang pada siang harinya ia bersembunyi di dalam tanah.
Pengendalian awal ulat tanah bisa dilakukan dnegan pengolahan tanah yang benar. Misalnya, tanah digali agak dalam, sebab ulat tanah bersembunyi di bagia tanah yang dalam. Jika ulat tanah sudah terlanjur menyerang tanaman tembakau, maka campurkan insektisida dengan dedak. Dedak akan berfungsi sebagai umpan ulat tanah, sehingga akan memikat ulat yang bersembunyi di dalam tanah.
Kutu Kebul/Kutu Putih – Penamaan kutu kebul atau kutu putih berkaitan dengan perilaku kutu yang berterbangan seperti asap putih mengebul saat dirinya merasa terganggu. Telurnya biasa menempel pada permukaan bawah daun secara tegak dan biasa berkelompok membentuk lingkaran di bawah permukaan daun.
Hama ini termasuk hama penghisap cairan tanaman. Hama ini bisa muncul apabila media tanam atau tanah lembap atau terlalu basah. Pengendalian awal, bisa dilakukan dengan pengecekan kondisi tanah secara berkala. Jika tanaman tembakau sudah terserang hama kutu putih, maka tembakau yang sudah jadi atau kering bisa dijadikan sebagai insektisida alami dengan cara ditaburkan ke media tanam.
Kutu Daun – Terdapat dua jenis kutu daun yang biasa ditemukan pada tanaman tembakau. Keduanya sama-sama menghisap cairan tanaman hingga menyebabkan bercak-bercak pada daun. Kutu ini merusak tanaman tembakau dengan berperan sebagai vektor atau penular beberapa jenis virus pada tembakau. Pengendalian bisa dilakukan juga dengan cara yang sama seperti mengendalikan kutu kebul atau kutu putih yang menyerang tanaman tembakau.
Kumbang Tembakau – Kumbang tembakau, baik pada saat larva maupun dewasa akan memakan bahan-bahan organik kering pada tanaman tembakau, seperti bagian biji tembakau dan tembakau kering. Tak heran, jika keberadaannya sering ditemukan di gudang penyimpanan tembakau yang sudah dipanen. Kumbang dewasa tidak makan, melainkan hanya membuat kerusakan pada komoditi setelah keluar dari pupa.
Oleh karenanya, sebelum mengalami kerugian besar karena serangan kumbang tembakau yang cepat meluas, harus segera dilakukan pengendalian. Sebagian besar serangan kumbang tembakau di Indonesia dikendalikan dengan mengandalkan teknik fumigasi. Teknik selain fumigasi cenderung kurang efektif, karena kecepatan penyebaran atau serangannya yang sangat masif dan merata.
Untuk rekomendasi produk fumigasi terbaik dapat dilihat melalui website pancaprimawijaya.com atau di obatfumigasi.com
Ngengat Tembakau – Ngengat tembakau juga merupakan jenis hama yang menyerang gudang penyimpanan tembakau. Jenis hama ini banyak tersebar di seluruh daerah tropis. Hama ini sangat menghindari cahaya, maka sebaiknya dilakukan pengendalian dengan cara memberikan ruang-ruang gudang ventilasi atau pencahayaan yang baik. Bersihkan dan buka gudang secara rutin untuk menghilangkan ngengat yang merusak tembakau. (dirman)