InWOCNA Beraksi Di Toraja Utara, Kali Ini Bahas Stoma

oleh -
Pemateri dan Peserta Pelatihan Stoma PPNI Toraja Utara dan InWOCNA Sulsel

Uklikinfo.com, Toraja Utara – Dewan Pengurus Daerah (DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Toraja Utara bekerja sama dengan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Indonesia Wound Ostomy Continence Nurses Association (InWOCNA) Sulsel menggelar Workshop Perawatan Luka dan Stoma di Gedung Pertemuan Kantor Kecamatan Rantepao, Toraja Utara 15 – 16 Agustus 2019.

Materi luka dan stoma (perlubangan sementara atau permanen dinding perut pada waktu prosedur pembedahan sebagai tempat mengeluarkan / pengganti saluran air besar atau air seni) dianggap penting untuk diberikan kepada perawat dengan harapan para Ostomate (orang yang memiliki stoma) dapat memilih kantong stoma (alat/bahan) yang akan dipakainya.

Ketua PPNI Toraja Utara Elisabeth S.Kp MARS mengatakan bahwa seminar dan workshop perawatan luka sudah beberapa kali diadakan di Toraja Utara, tapi untuk pengenalan dan perawatan stoma baru kali ini.

Stoma

“Pemilihan kantong yang tepat bagi orang yang memiliki stoma berguna untuk meningkatkan kualitas hidupnya, agar pasien dapat beraktifitas setidaknya mendekati kondisi sebelum iya memiliki stoma. Perawat sebagai salah satu dari tim kesehatan yang merawat ‘Ostomate’ dituntut untuk memberikan pendidikan sehingga klien dapat merawat stomanya secara mandiri”. Ucap Elisabeth

Ilustrasi pemasangan kantong stoma

Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPW InWOCNA Sulsel Ns Alimuddin S.Kep ETN mengatakan, InWOCNA sebagai salah satu badan kelengkapan PPNI hadir untuk mengabdi pada perawat.

“Motivasi kami berbagi bukan karena finansial tapi memang sudah tanggungjawab kami sebagai badan kelengkapan untuk sharing serta mengembangkan ilmu dan potensi anggota. Kita bersyukur hal ini didukung juga oleh Pengurus PPNI Provinsi Sulsel”. Ucap Alimuddin

Salah satu narasumber Ns Asriel Talaran di sela-sela materinya memberikan motivasi kepada peserta yang hadir agar tidak pernah berkecil hati menjadi perawat. Hal tersebut disampaikan Asriel karena seringkali ada yang mengatakan perawat profesi kecil, sekolah mahal namun gaji kecil.

“Saat ini Pemerintah telah memberi kesempatan kepada perawat untuk berkembang. Undang-undang Keperawatan telah menjamin dan memberi peluang perawat untuk membuka praktik mandiri keperawatan”. Kata Asriel yang juga Sekertaris PPNI kota Palopo

Ia menambahkan bahwa saat ini yang perlu ditingkatkan adalah perawat yang berjiwa entrepreneur, bukan perawat-perawat sukarela, suka bekerja namun rela tidak mendapat upah yang layak. Asriel memberi contoh sebagaimana perawat yang ada di kota Palopo.

“Kami bangga, di Kota Palopo perawat menunjukkan bahwa mereka bisa. Seorang perawat dapat menempati posisi penting di pemerintahan sebagai Asisten 2 dan bahkan saat ini juga sebagai pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo”. Tambah Asriel

Sambung Asriel “Bisa kita lihat sebagai fasilitator workshop kali ini, anak muda dari kota Palopo yang mendapatkan penghargaan Pemuda Optimis, Responsif & Edukatif (PORE) Awards dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kota Palopo, Ns Bryan May Tandi Pasa yang memilih membuka praktik mandiri keperawatan bernama ‘Kairoz Care’ dari pada menjadi perawat sukarela”. Ucap Asriel yang disambut tepuk tangan dan rasa haru dari peserta.

Selain perawatan, peserta yang merupakan perawat dari rumah sakit dan puskesmas se kabupaten Toraja Utara itu juga diajarkan bagaimana cara pencegahan luka, khususnya bagi penderita diabetes yang mempunyai resiko tinggi terjadinya luka pada kaki.

Peserta diajarkan pula senam kaki fiabetik dan cara pemilihan ukuran sepatu yang tepat. Hal tersebut diajarkan karena biaya perawatan luka kaki diabetik cukup mahal dan butuh waktu penyembuhan yang lama. Oleh karena itu lebih baik mencegah sejak dini.

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan praktik langsung perawatan luka ke pasien dan cara perawatan stoma yang benar. Antusiasme peserta sangat positif untuk kegiatan 2 hari tersebut.

“Selama ini kami hanya mengetahui 1 jenis stoma dan kantong stoma, tapi setelah mengikuti workshop pengetahuan kami bertambah. Mudah2an kedepan ada kegiatan lagi yang khusus membahas stoma dan perawatannya, sehingga perawat dapat memberikan perawatan yang benar, ujar ratu, yang menjadi ketua panitia dan sekaligus peserta kegiatan ini”. Ucap salah satu peserta. (UAP)

No More Posts Available.

No more pages to load.