Penulis : Dr. H. Ismail, S.Kep, Ns, M.Kes
Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar
OPINI | Dalam menghadapi era Revolusi Industri 5.0, persiapan perawat menjadi sangat urgen sifatnya. Perkembangan teknologi dan transformasi digital telah merambah ke berbagai sektor, termasuk dunia kesehatan. Oleh karena itu, pendidikan perawat harus disesuaikan agar mereka dapat berkompetisi dan memberikan pelayanan yang optimal di tengah dinamika perkembangan teknologi.
Perlu diperkuat pendidikan formal perawat dengan integrasi teknologi kesehatan terkini. Kurikulum perawat perlu diperbarui agar mencakup penggunaan teknologi seperti telemedicine dan telenursing, analisis data kesehatan, dan pengelolaan informasi pasien secara elektronik. Hal ini akan memberikan dasar yang kuat bagi perawat untuk menghadapi tantangan di lapangan yang semakin terkoneksi secara digital.
Pelatihan teknis praktis yang mengedepankan simulasi teknologi kesehatan dapat memberikan pengalaman nyata kepada perawat. Dengan simulasi ini, mereka dapat terbiasa dengan teknologi terkini seperti robotika untuk prosedur medis, penggunaan perangkat lunak kesehatan, dan manajemen alat medis canggih. Hal ini akan memastikan bahwa perawat tidak hanya memahami secara teoritis, tetapi juga mampu mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam situasi nyata.
Era Revolusi Industri dalam aspek Kesehatan
Pembelajaran sepanjang hayat perlu diintegrasikan dalam karier perawat. Revolusi Industri 5.0 menuntut keterampilan yang terus berkembang, oleh karena itu, perawat perlu memiliki akses ke program pembelajaran yang memungkinkan mereka terus mengembangkan kompetensi mereka seiring berjalannya waktu. Ini dapat melibatkan kursus online, workshop, atau sumber belajar lainnya yang memungkinkan perawat untuk tetap relevan dalam profesi mereka.
Kolaborasi antarprofesi menjadi kunci dalam era ini. Perawat perlu bekerja sama dengan ahli teknologi, ilmuwan data, dan profesional kesehatan lainnya untuk menciptakan solusi inovatif dalam memberikan pelayanan kesehatan. Ini membutuhkan pengembangan keterampilan komunikasi dan kolaborasi lintas disiplin ilmu yang kuat di antara para profesional kesehatan.
Kesadaran etika dan privasi data menjadi aspek penting dalam pendidikan perawat. Dalam penggunaan teknologi kesehatan, perawat perlu memahami dan menjalankan praktik-praktik yang menghormati privasi pasien dan menjaga etika profesional. Pendidikan etika harus diperkuat agar perawat dapat membuat keputusan yang tepat dan etis dalam penggunaan teknologi.
Penelitian di bidang kesehatan digital dan teknologi kesehatan perlu didorong. Melalui penelitian ini, perawat dapat berperan aktif dalam pengembangan teknologi baru, mengevaluasi dampaknya pada praktik keperawatan, dan memastikan bahwa teknologi yang diterapkan adalah yang paling sesuai dengan kebutuhan pasien. Dengan begitu, perawat dapat berkontribusi secara signifikan dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang terdepan di era Revolusi Industri 5.0.