Luwu | Desa Tiromanda, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, menjadi saksi lahirnya sebuah gerakan baru yang digagas mahasiswa STIKES KAMUS Arunika melalui Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Unit Kegiatan Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (UKM Abdimas). Program tersebut bernama Gerakan Dasawisma Tuntas Stunting (GENTAS), sebuah inisiatif untuk memperkuat peran perempuan dalam keluarga melalui Sekolah Komunitas berbasis kesehatan.
Dalam kesempatan sosialisasi pada tanggal 29/8/2025 dengan Ketua TP PKK Kabupaten Luwu, Hj. Kurniah Patahudding, A.Md, Ketua Tim, Azzahra, menjelaskan bahwa GENTAS dirancang untuk memberdayakan kader Dasawisma agar lebih terampil dalam lima tugas utama keluarga dalam penanganan stunting: mengenali masalah, mengambil keputusan, merawat, melakukan modifikasi lingkungan, dan memanfaatkan sarana kesehatan yang ada.
Melalui Sekolah Komunitas, para perempuan akan mendapatkan materi yang aplikatif, mulai dari pemanfaatan lahan untuk kebun gizi keluarga, pelatihan mengolah pangan lokal bergizi berbasis daun kelor, hingga edukasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Tidak hanya itu, kegiatan ini juga akan melahirkan Pojok Literasi Gizi Desa serta Forum Komunitas Peduli Gizi Keluarga sebagai wadah keberlanjutan program. Pelaksanaan akan berlangsung sejak September hingga November 2025.
Apresiasi tinggi datang dari Ketua TP PKK Kabupaten Luwu, Hj. Kurniah Patahudding, yang ditemui TIM PKK Ormawa STIKES KAMI. Jumat (29/8) di rumah Jabatan Bupati Luwu, Pammanu, Belopa Utara, Menurutnya, program ini selaras dengan gerakan TP PKK Kabupaten Luwu yang tengah berupaya menekan angka stunting menuju target Zero Stunting. Ia bahkan memberikan dukungan nyata berupa pengadaan seragam peserta, kesediaan menjadi narasumber, hingga membuka langsung Sekolah Komunitas.
Senada dengan itu, Dra. Hj. Nurlina, S.MSi, Sekretaris TP PKK Kabupaten Luwu sekaligus Ketua Yayasan Pendidikan Batar Guru Luwu, menegaskan bahwa GENTAS adalah model inovasi sosial yang patut dikembangkan. “Program ini bukan hanya tentang menurunkan angka stunting, tetapi juga tentang membangun perempuan yang sehat, mandiri, dan berdaya,” ujarnya.
Kehadiran mahasiswa dalam gerakan ini menunjukkan bahwa kampus tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial. Harapannya, GENTAS di Tiromanda menjadi awal dari gerakan serupa di berbagai desa lain di Kabupaten Luwu, sehingga tercipta generasi yang lebih sehat dan bebas stunting.
