Uklikinfo.com, Polewali Mandar | Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKS-LU) Mandar Indonesia bersama beberapa volunteer melakukan assesment kepada lansia berinisal J (65) asal Kelurahan Lantora Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar. Selasa (28/4).
Diketahui sebelumya lansia J sempat viral di media sosial Facebook akibat tinggal seorang diri dirumah yang tidak layak huni dan beredar video kondisi rumah lansia tersebut banjir saat hujan ditambah dengan kondisi atap yang bocor memperparah kondisi dalam rumah tersebut.
“Di usia senja ini akan sangat baik jika kakek bisa tinggal bersama dengan keluarga, agar segala kebutuhan kakek bisa dibantu oleh keluarga, apalagi ditengah wabah penyakit Covid 19 Lanjut usia sangat rentan terjangkit sehingga butuh perhatian khusus dari pihak keluarga. Hari ini juga kami akan berdiskusi dengan Dinas Sosial dan mengkoordinasikan kondisi kakek dengan pihak BRSLU “Gau Mabaji” di Gowa untuk diusulkan mendapatkan Program Bantu Lanjut Usia 2020, semoga ada langkah dan solusi dari pengambil kebijakan”, ungkap Ketua LKS LU Mandar Indonesia Fredy Akbar K.
Bersama dengan pemerintah Kecamatan Polewali, Lurah Lantora dan Pihak Dinas Sosial yakni kepala seksi rehabilitasi Lansia memberikan pemahaman kepada anak dan saudara Lansia J agar dapat dieavakuasi dan tinggal bersama anak atau saudara. Selain karena tempat tinggal kurang layak tempat tersebut menurut tetangganya kerap digunakan sebagai tempat orang minum miras sejenis tuak yang memabukkan.
Atas informasi tersebut pihak pemerintah menegaskan akan memberi bantuan kepada lansia tersebut jika tidak lagi melakukan penjualan minuman keras tersebut.
“Kita akan membantu jika Kakek berjanji tidak akan menjual tuak lagi, karena selain meresahkan ini juga dilarang, kita hadir disini bersama pihak pemerintah kelurahan dan dinas sosial kabupaten dan Yayasan Mandar Indonesia dengan niat bahu membahu untuk mencari solusi buat kakek. Jadi untuk sementara kakek harus tinggal bersama keluarga dulu”, ungkap Syarif Camat Polewali.
Alasan awalnya dia tdak mau tinggal sama anaknya karena tidak mau menyusahkan dan disusahkan tapi pada akhirnya lansia J mengaku tidak mau tinggalkan rumah tersebut karna takut tanahnya diambil tetangga. Dengan komunikasi dan negosiasi yang agak panjang akhirnya Lansia tersebut mau pindah ke rumah anaknya.
“Memang lansia dan tetangganya sama-sama saling mengklaim tanah itu miliknya. Itulah juga penyebabnya sehingga bantuan bedah rumah tidak bisa lolos dikementerian karena dari awal tahun 2015 kami mengusulkan kakek ini untuk mendapatkan bantuan bedah rumah bahkan pernah kementerian sosial berkunjung namun kita terbentur diadministrasi karna tanah ini dalam masa sengketa dan belum selesai masalahnya”, tutup Lurah Lantora Hj. Sitti Hapsa,S.Ip. (Rls/Dom)