Oleh : Dr. Hj. Indirawaty, S.Pd, S,Kep. Ns., M.Kes (Dosen Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Keperawatan )
Kondisi stres bisa menyebabkan berbagai dampak pada tubuh termasuk pada kesehatan. Hal ini bisa membuat daya tahan tubuh menurun sehingga menyebabkan masalah kesehatan mental dan harus menjadi prioritas utama di saat pandami COVID-19.
Sehingga penting untuk mengetahui cara mengelola stres karena pada saat ini stres kronis dapat mengancam dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, stres juga dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi serta berdampak pada kesehatan fisik dan mental.
Kondisi ini tanpa disadari mengakibatkan kepanikan dan stres. Lantas bagaimana cara yang bisa ditempuh untuk mengatasi dan mengelola stres, terutama karena Covid-19?
Terdapat tiga langkah utama yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyebab stres karena wabah Covid-19. Pertama, masyarakat disarankan untuk membekali diri dengan pengetahuan yang cukup yaitu dengan memfilter bacaan maupun tontonan. Kumpulkan informasi yang akurat supaya dapat membantu dalam mengambil tindakan pencegahan melalui sumber kredibel dan terpercaya seperti WHO, Center for Disease Control (CDC), dan Kementerian Kesehatan RI.
Kedua, mencari tahu tentang kondisi kesehatan diri melalui skrining mandiri. Cara yang paling sederhana yang dapat dilakukan adalah menganalisa diri kita “apakah ada kontak dengan pasien Covid berstatus apapun maka disarankan untuk membiasakan diri berpola PHBS untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga jarak yang cukup dengan orang lain,”
Ketiga, menentukan sikap dan langkah sesuai dengan kondisi kesehatan saat ini yaitu selalu mempertahankan gaya hidup sehat. Hal itu bisa dilakukan dengan makan makanan bergizi dan seimbang, istirahat cukup, aktivitas fisik serta olahraga.
Makan makanan yang bergizi sangat dibutuhkan oleh tubuh. Konsumsi makanan bergizi, penting untuk setiap usia. Begitu juga bagi anak-anak, gizi yang tepat memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang tepat juga.
Olah raga dapat mencegah terjadinya stress pada individu. Ketika seseorang mengalami stres, maka hormon kortisol dan adrenalin akan meningkat di dalam tubuh dan memicu penyakit jantung, gangguan pencernaan, bahkan depresi.
Stres yang dialami juga dapat memengaruhi daya tahan tubuh, sehingga lebih gampang sakit. Ketika berkeringat, suasana hati akan membaik, pikiran akan lebih jelas, dan Anda dapat beristirahat dari apa pun yang menyebabkan stres. Baik ketika Anda berolahraga dengan berjalan kaki maupun menjalani latihan intens di pusat kebugaran, Anda akan merasa lebih baik setelah olah raga.
Olah raga yang paling mudah dilakukan tanpa mengeluarkan biaya adalah latihan napas dalam Mengambil napas dalam-dalam telah terbukti menurunkan kadar kortisol, yang dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan.
Untuk memulainya, cobalah duduk dengan tenang di tempat yang sepi dan nyaman. Kemudian, tutup mata Anda dan ambil napas melalui hidung. Kemudian, hirup dalam-dalam dalam dua hitungan. Tahan napas dalam satu hitungan, lalu buang napas perlahan, dalam empat hitungan. Jika hitungan 2 sampai 4 terasa terlalu cepat, panjangkan hitungan bernapas dalam 4 hitungan tarikan napas dan 6 hembusan keluar. Bisa juga dengan 6 tarikan napas dalam dan 8 hitungan hela napas, dan sebagainya.
Jika napas panjang justru semakin memicu kecemasan, jangan memaksa diri sendiri. Yang paling penting, lebih panjangkan hembusan napas keluar dari tarikan napas Anda. Atur timer dan bernapas dengan cara ini setidaknya selama lima menit agar Anda dapat melihat perbedaan dalam suasana hati Anda.