Uklikinfo.com, Palopo – Agustus hingga Oktober setiap tahunnya menjadi bulan untuk melakukan pemberian obat cacing bagi anak usia 1 sampai 12 tahun atau kelas 6 SD.
Begitupun dengan Dinas Kesehatan kota Palopo melalui seluruh Puskesmas yang ada di kota Palopo akan melakukan pemberian obat cacing di seluruh Posyandu, TK dan SD yang ada di kota Palopo.
Seperti halnya Puskesmas Wara Utara Kota yang melakukan pemberian obat cacing di SDN 5 Salamae kota Palopo. Kamis (22/8) pagi.
Promotor Kesehatan Puskesmas Wara Utara Kota, Irwan Sunandi mengatakan bahwa selain pemberian obat cacing, petugas Puskesmas Wara Utara Kota juga memberikan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk tatanan lingkup sekolah.
“Sejak dini, kami memang mengajarkan kepada siswa tentang 8 indikator PHBS di Sekolah. Supaya menjadi kebiasaan yang baik ketika mereka dewasa nantinya”. Jelas Irwan saat dihubungi Uklikinfo.com
Ia melanjutkan bahwa 8 indikator tersebut yaitu Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun, Mengonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, Menggunakan jamban yang bersih dan sehat, Olahraga yang teratur dan terukur, Memberantas jentik nyamuk, Tidak merokok di sekolah, Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan dan Membuang sampah pada tempatnya.
Infeksi Cacing Dapat Menyebabkan Stunting
Irwan yang merupakan Ketua Permakes Periode 2013-2014 tersebut juga menjelaskan bahwa infeksi cacing atau menderita penyakit kecacingan dapat menyebabkan stunting yang diakibatkan oleh kurang baiknya kondisi gizi.
Irwan mengatakan, ada beberapa jenis cacing yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Diantaranya cacing gelang, cacing tambang dan cacing cambung. Ketiga jenis cacing tersebut yang saat ini akan “dieksekusi” pada program pemberian obat cacing di sekolah.
“Cacing gelang ini menghisap karbohidrat dalam tubuh, kalau cacing tambang kerjanya mengisap darah dan unutuk cacing cambung dia menghisap protein” jelasnya.
Irwan menambahkan, cacing-cacing tersebut awalnya berbentuk larva dan hidup di tanah, kemudian masuk dalam tubuh manusia melalui pori-pori. (UAP)